Diteror Harimau, Warga Tinggalkan Dusun Kumayan

Diteror Harimau, Warga Tinggalkan Dusun Kumayan

\"kambing SELUMA UTARA, BE – Pasca tewasnya salah seorang warga, sedikitnya 20 kepala keluarga (KK) mulai meninggalkan Dusun Kumayan yang berada di kawasan Bukit Kumbang Desa Talang Beringin Kecamatan Seluma Utara. Seperti diakui pasutri, Syarifudin (60) bersama istri Syaifa (57), yang tinggal bersama 3 orang anak dan cucunya. Mereka merasa terancam karena dua malam terakhir suara harimau harimau terus terdengar di kawasan dusun mereka. Apalagi warga lainnya telah terlebih dahulu meninggalkan perkampungan. Sebagian lagi, warga kembali ke Desa Talang Beringin. “Kami beberapa kali mendengarkan suara harimau yang sedang mencari makanan. Bahkan saya melihat sendiri dua ekor harimau mengitari pondok kami. Hal inilah membuat kami meninggalkan lokasi.\" ujar Syarifudin. Sementara itu, Dahar Kades Talang Beringin, ketika ditemui BE membenarkan bahwa warganya yang bertani di kawasan hutan Bukit Kumbang telah kembali ke desa. Menurutnya sudah ada sekitar 22 KK yang telah berada di desa pasca kejadian beberapa hari lalu. “Sejumlah warga desa kami telah berada kembali di desa karena mereka khawatir untuk mendekati Dusun Kumayan tersebut,” ujar Dahar. Disisi lain, petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Seluma, Zainal Asikin SH bersama jajaran mulai mendatangi lokasi untuk dilakukan pemasangan perangkap karengkeng dengan ukuran 1x3 meter. Supaya harimau itu tertarik masuk ke perangkap, petugas telah menyediakan satu ekor kambing. Jarak pemasangan perangkap dengan Kota Tais sekitar 3 jam perjalanan, yang hanya bisa ditempuh dengan kendaraan dobel gardan dan jalan kaki. Pasalnya, setelah tiba di pinggiran Bukit Kumbang, tim harus berjalan kaki menggotong kerengkeng dan kambing sekitar 40 menit. “Perangkap kita pasang sedemikian rupa agar harimau bisa melahap dan kita akan menunggu selama satu minggu perangkap ini,” sampainya. Untuk waktu dua hari kedepan tim BKSDA akan tetap berada di Desa Talang Beringin untuk memastikan perangkap ini dihampiri harimau apa tidak. Jika makanan harimau hilang maka selama 5 hari kedepan harimau yang sudah menewaskan warga tersebut akan tetap berada di lokasi. “Kita akan memastikan selama 5 hari kedepan apakah harimau ini bisa tertangkap dan melahap kambing di dalam perangkap ini,” sampainya.

Jejak Harimau Semakin Banyak Disisi lain dari pantauan BE di lokasi warga diterkam harimau ini, masih banyak terdapat jejak kaki harimau tersebut. Bahkan di beberapa pohon besar sekalipun juga terdapat bekas cakaran harimau yang diduga membunuh warga tersebut. Hal ini juga diamini oleh petugas BKSDA Wilayah II Seluma Zainal Asikin SH, bahwa lokasi itu akan tetap menjadi tempat bermainnya harimau tersebut. Mengingat harimau akan merasa kecewa setelah makanannya lenyap. “Kita menduga jika harimau di kawasan ini masih banyak. Mengingat di lokasi ini banyak jejak harimau. Baik itu ukuran kaki kecil maupun ukuran kaki harimau dewasa,” sampainya.(333)

\"DSC_1473\"Bupati Bantu Keluarga Korban  Sementara itu, Bupati Seluma H Bundra Jaya SH MH, Selasa (24/2) siang menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan ke rumah korban Liswan (40), warga Pasar Tais yang tewas diterkam harimau di kebun miliknya di Dusun Desa Talang Beringin. Bantuan tersebut berupa beras, kemudian mie instan, air mineral serta kebutuhan makanan lainnya. “Ini merupakan bagian keprihatinan Pemkab Seluma kepada warganya dan hal ini jangan dipandang nilainya,” ujar Bundra Jaya. Ia juga meminta keluarga korban untuk tetap tabah. Apalagi saat ini masih ada anak korban yang masih butuh perhatian dan harus mendapatkan pendidikan dan tetap untuk di sekolahkan. Dalam kesempatan tersebut, istri korban Rohani (40), sempat menceritakan perihal teror harimau yang memang sudah berlangsung sejak malam sebelumnya di pondok mereka di kebun Desa Talang Beringin Kecamatan Seluma Utara. Awalnya teror harimau itu tidak mereka hiraukan. Mereka tetap menjalankan rutinitasnya sebagai petani karet di kawasan Bukit Kumbang Dusun Kumayan Desa Talang Beringin Kecamatan Seluma Utara. “Sebelunya kami memang mendengarkan suara aneh tapi kami tidak mengira kalau itu harimau,” ujar istri korban. Sebelum menerkam suaminya, harimau sempat melintas hanya berjarak enam meter dari dirinya. Kemudian dirinya langsung terkejut dan berteriak berlari. Saat itu kemudian harimau langsung menerkam suaminya yang sedang menyadap karet Minggu (22/2) kemarin.(333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: